Categories
Suka atau tidak suka, perubahan perilaku konsumen secara digital perlu dipahami oleh para pebisnis. Dan jika interaksi ini tidak mulus, maka pelanggan Anda dengan mudah akan pergi ke tempat lain, dari data yang ada :
- 57% pengguna akan meninggalkan aplikasi seluler yang memuat (loading) lebih dari 3 detik, dari sebuah sebuah studi oleh Google
- 86% pengguna menghapus aplikasi yang berkinerja buruk, menurut studi Kleiner Perkins
- 28% akan beralih ke kompetitor jika aplikasinya lambat (Kleiner Perkins)
Meskipun bisnis Anda tidak secara langsung bersaing dengan raksasa teknologi seperti Google, Facebook atau Uber, namun bisnis Anda akan dibandingkan dengan mereka dari perspektif pengalaman pengguna (user experience).
Ini artinya bisnis anda harus siap melayani atau tersedia bagi pelanggan selama 24/7—kapan saja, di mana saja, dan di perangkat digital apa pun.
Platform digital memberi bisnis sebuah kekuatan untuk mempersonalisasi dan memperkuat koneksi dengan pelanggan melalui berbagai penawaran dan layanan baru. Bagi sebuah bisnis, tujuannya tidak hanya untuk memberikan pengalaman pengguna yang terbaik, tetapi juga untuk mengumpulkan #data yang, bila dikombinasikan dengan alat analytics yang tepat, dapat memberikan insights untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan cara baru dan inovatif.
Saat ini dunia memasuki tahap revolusi industri 4.0, dimana teknologi digital dan internet menjadi tidak sekadar instrumen yang membantu manusia melaksanakan tugas-tugas yang rumit atau kompleks, tetapi teknologi juga membawa dampak perubahan revolusioner dalam pola berpikir dan berperilaku konsumen berinteraksi, berkomunikasi dan bertransaksi. Budaya dan kebiasaan konsumen pun berubah secara sosial.
Kunjungi artikel lainnya, untuk melihat Strategi Omnichannel Marketing Yang Efektif Bagi Brand
30 Sep 2021
Bagaimana Mengukur Performa Bisnis Anda Secara Menyeluruh Dengan Balanced Scorecards membantu anda merancang strategi dalam bisnis?
Dengan sistem Balanced Scorecards (BSC), sebuah bisnis atau perusahaan membuat kartu-kartu skor penilaian untuk melihat kinerja dari 4 perspektif bisnis yang berbeda, yakni:
- perspektif keuangan
- perspektif konsumen
- perspektif proses internal dalam bisnis anda
- dan perspektif learning and growth
yang kesemuanya bertujuan untuk menyelaraskan seluruh aktivitas perusahaan.
Bagaimana perusahaan dapat melakukan hal ini dalam satu dasbor yang terintegrasi?
Jenis kerangka kerja manajemen kinerja ini menambahkan perspektif non-keuangan ke cara anda mengukur #ROI dan memberi pandangan yang lebih seimbang tentang bagaimana bisnis berjalan. Dengan melacak pengukuran non-keuangan, Anda dapat mengevaluasi hubungan bisnis Anda dengan karyawan, pelanggan, dan pemasok dengan benar, efektif dan efisien -- dan mempertahankan bisnis yang berkelanjutan.
Seperti apakah sistem balanced scorecards yang telah banyak diterapkan oleh banyak perusahaan besar dunia.
Untuk mengetahui lebih lanjut : Balanced Scorecards
30 Sep 2021
Berbisnis di ecommerce atau marketplace adalah salah satu industri terbesar yang berkembang secara global dengan pertumbuhan yang sangat cepat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak UMKM (usaha kecil dan menengah) tumbuh menjadi perusahaan skala besar dengan bantuan dari ecommerce enabler dengan solusi omnichannel seperti integrasi marketplace, integrasi multiplatform, untuk tujuan integrasi data. Faktanya, pemilik bisnis akhir-akhir ini ingin ikut mendapatkan hasil bisnis besar dari Digital Commerce namun memiliki sedikit atau tidak ada waktu untuk tugas-tugas manajemen dalam menjalankan bisnis e-commerce yang bersifat rutin dan administratif.
Rutinitas seperti seperti daftar dan pricing produk, digital shelving, penulisan deskripsi produk, manajemen feedback atau ratings dari pelanggan, optimisasi iklan dalam marketplace, distribusi produk ke gudang-gudang area, logistics management , fulfillment dan warehouse system, dan pengiriman home delivery service, oleh karena itu peranan integrasi marketplace oleh ecommerce enabler yang berbasis penggunaan teknologi menjadi sangat penting.
Sejalan dalam Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan big data, cloud computing, cloud storage, internet of things (IoT), otomatisasi, dan banyak inovasi teknologi lainnya, tren perkembangan logistik beberapa tahun ke depan mengarah pada penggunaan sistem integrasi dan otomatisasi khususnya untuk operasional warehouse, fulfillment, cargo dari shipper seperti trucking dan kontainer, dan Hyperlocal untuk pilihan pengiriman cepat (instant delivery). Para pelaku bisnis dan usaha harus mengambil langkah cepat untuk beradaptasi dan bertahan dengan tren digitalisasi sistem logistik mereka.
Tren setelah pandemi sekalipun akan mengacu pada stay-at-home economy atau pola berbelanja secara online. Ecommerce enabler menyumbang peranan penting saat ini dimana pelaku industri harus melakukan inovasi secepatnya, berinovasi pada value, untuk switch ke digital agar digitalisasi logistik dapat menyokong perubahan lanskap bisnis yang cepat.
Baca juga artikel lainnya implementasi teknologi dan cloud untuk mendukung otomatisasi sistem logistik warehouse dan fulfilment bagi bisnis anda.
30 Sep 2021
Semua investasi atas penerapan sistem technology dalam bisnis anda akan selalu memiliki empat pertanyaan besar (yang pada umumnya adalah empat prioritas strategis teratas perusahaan anda), yaitu antara lain:
1. Data real-time apa saja yang bisa Anda peroleh dan manfaatkan dari penggunaan teknologi, untuk mengoptimalkan proses bisnis dan memiliki keunggulan kompetitif?
2. Bagaimana bisnis Anda dapat memanfaatkan teknologi dan machine learning untuk memastikan bahwa bisnis anda beroperasi dengan secepat dan seefisien mungkin?
3. Bagaimana Anda bisa memanfaatkan data dari berbagai perangkat (devices) yang terkoneksi dengan teknologi, termasuk perangkat yang bisa dikenakan (wearables) dan perangkat lain seperti mesin/elektrik/kendaraan yang terhubung dengan teknologi, untuk mengukur bagaimana teknologi membawa dampak dan mempengaruhi kinerja individu dan bisnis?
4. Bagaimana Anda memanfaatkan teknologi dan data analytics yang dihasilkannya untuk mendukung menciptakan produk dan keunggulan baru dalam industri bisnis Anda?
Pada akhirnya, dengan semua tech-innovation tersebut, bagaimana konsumen bisa melihat keunggulan bisnis anda dibanding dengan kompetitor anda?
Menjadikan semua layanan digital anda berfokus pada memperdalam consumer experience dengan brand/bisnis anda melalui koneksi platform seluler yang konsumen miliki dan juga memberikan nilai tambah (added-value) bagi konsumen bila menggunakan produk atau layanan dari bisnis anda, adalah kunci utama dalam menjawab apa sebenarnya objectives dan ROI dari investasi teknologi anda.
Jangan lupa kunjungi artikel lainnya, untuk melihat Perubahan Perilaku Konsumen Digital Yang Perlu Dipahami Bisnis
30 Sep 2021
Tidak diragukan lagi! Indonesia itu mobile-first, saat ini ada lebih banyak koneksi seluler (345,2 juta penduduk) dibandingkan populasi penduduknya yang tercatat (273,5 juta penduduk) pada Maret 2021.
Dan karakter konsumen Indonesia menghabiskan rata-rata delapan (8) jam atau lebih per harinya berselancar di internet melalui gadget mereka (mobile first). Tiga (3) jam diantaranya berada di berbagai social media yang ada.
Tidak mengherankan kalau 67% orang Indonesia melakukan pembelian segala kebutuhan harian mereka melalui smartphone mereka. Dan kebanyakan brand baru mulai belajar bagaimana cara memasuki pasar yang sangat masif, besar (dan sangat kompleks) ini. Memiliki dan kelola banyak toko online
Dalam sebuah riset oleh Alvara 2019, disebutkan bahwa sembilan perilaku utama generasi milenial Indonesia, yaitu kecanduan Internet, loyalitas rendah, cashless, kerja cerdas dan cepat, multitasking, suka jalan-jalan, cuek dengan politik, suka berbagi, dan yang terakhir kepemilikan terhadap barang rendah.
Internet telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat di Indonesia. Hampir semua aktivitas membutuhkan dukungan internet, seperti browsing, chatting, petunjuk peta jalan, layanan transportasi, hingga donasi online. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) pada Mei 2019, jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12%, dari tahun 2017 yang mencapai 54,85% dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun.
Konsumen berpindah-pindah dari satu gadget ke gadget lainnya, dari satu channel ke channel yang lain, dan saling silang antara dunia online dan offline. Strategi omnichannel yang meilbatkan integrasi marketplace sebagai solusi ecommerce membutuhkan dukungan dari marketplace enabler. Integrasi multiplatform dan integrasi payment gateway memudahkan pergerakan stream data dan transaksi.
Solusi omnichannel dengan integrasi multiplatform seperti marketplace dan social media, tak hanya memudahkan bisnis memegang kendali atas data flow, payment flow dan juga perpindahan konsumen dari platform ke platform lain dalam perjalanan consumer experience mereka bersama brand
Baca juga Strategi Omnichannel Berbasis Data My Starbucks Card untuk case study lain dalam penerapan integrasi marketplace sebagai solusi omnichannel.
30 Sep 2021