Saat sebuah brand memutuskan untuk masuk retai sebagai bagian dari strategi omnichannel merekal, dimana produk mereka dipajang di toko-toko offline, maka toko offline tersebut memiliki kendali penuh atas dimana produk dari brand tersebut ditaruh di rak mereka.
Dalam sebuah riset tahun 2019, sebuah produk mengalami penurunan penjualan 25% ketika ditempatkan di rak kedua dari bawah. Sementara di toko lain, produk yang sama namun ditaruh di rak setinggi mata konsumen yaitu rak tingkat ketiga dan keempat dari bawah ternyata terjual lebih banyak.
Keterbatasan kendali atas peletakan produk ini menjadi salah satu alasan banyak brand mulai beralih ke strategi digital dengan pendekatan D2C atau Direct To Consumer.
Lalu bagaimana strategi omnichannel D2C memberikan kendali atas data dan consumer journey bagi brand?
Menjual secara langsung ke konsumen tanpa melalui third party artinya brand dapat memantau seluruh consumer journey, mulai dari awal interaksi konsumen dengan brand di media misalnya, hingga akhir yaitu saat mereka akhirnya membeli produk brand tersebut.
Anda akan memahami mengapa konsumen membeli sebuah produk (dan bagaimana) dan insights-insights lain yang tidak dapat diakses jika produk tersebut dijual melalui strategi retail tradisional.
Strategi Omnichannel DTC secara online, akan mengoptimalkan sistem berdasarkan data yang telah dikumpulkannya, dan data-data inilah yang memberikan brand sebuah competitive advantage . Termasuk diantaranya untuk :
1. Mengetahui dan melayani permintaan konsumen untuk jenis/kategori produk yang lebih luas
2. Mengoptimalkan visual untuk tampilan seluler/digital, karena traffic konsumen melalui seluler menyumbang setengah dari keseluruhan traffic
3. Menjalankan A/B test pada landing page dan konten kreatif untuk melihat mana yang paling ditanggapi oleh konsumen brand
Memiliki kuasa dalam user-experience dengan produk Anda artinya Anda bisa mengidentifikasi peluang maupun kendala dengan lebih cepat. Anda akan mengetahui hambatan dan permintaan dari pelanggan tanpa harus berebut dengan setiap toko retail untuk mendapatkan akses ke data-data pelanggan.
Dengan strategi D2C ini, brand bisa fokus pada inovasi produk dan pengembangan bisnis yang efisien, tanpa banyak biaya tambahan yang diperlukan untuk dikorbankan.
Jangan lupa baca juga artikel lainnya, bagaimana Strategi D2C PepsiCo Untuk Menanggapi Perubahan Perilaku Konsumen.
BackTeknik marketing sebenarnya sudah dikenal sejak lama, dengan cara kerja yang berorientasi kepada pelanggan, seperti strategi meningkatkan jumlah konsumen yang tepat, penguasaan terhadap product knowledge, hingga pemahaman terhadap kebutuhan dan perilaku konsumen terhadap kepuasan. Oleh karena itu, secara sederhana teknik marketing dapat disimpulkan bertujuan untuk meningkatkan income active perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa.
Terdapat banyak teknik marketing yang kerap dilakukan, salah satunya dimulai dari merancang target marketing, lokasi yang strategis, fasilitas meliputi jaringan atau inventaris yang mendukung, hingga promosi. Yang mana dari banyaknya teknik marketing tersebut, terdapat satu titik yang menjadi inti dari sebuah pemasaran, yakni kenyamanan pelanggan.
Pemasaran dan pelanggan merupakan satu kesatuan yang kian berdampingan dan berjalan lurus menuju kesuksesan. Seorang ahli marketing dan digital strategi, sebut saja Yoke Setiawan Endarto mampu memberikan kenyamanan dan kepuasan pelanggan dengan pengalaman dan perjalanan karir yang dibuktikan dengan banyaknya platform yang berhasil berkembang di tangannya.
Yoke Setiawan Endarto dikenal panggilan Coach Yoke merupakan pendiri dan CEO dari PT. Yokesen Teknologi Indonesia, yang merupakan seorang tech developer sejak tahun 2002. Tak hanya itu, karena keahliannya tersebut, beliau akhirnya menjadi seseorang yang menguasai digital strategi dan selalu terdepan dalam perkembangan teknologi digital, hingga memiliki toko online sebanyak 69 toko online di berbagai marketplace dengan ciri khas pencapaian sebagai berikut:
- Mencapai kenyamanan pelanggan.
Yoke Setiawan Endarto berprinsip mengutamakan hal yang bertujuan untuk mendapatkan kenyamanan pelanggan. Sehingga ketika konsumen melakukan transaksi dan berbelanja, ia akan bersinergi untuk melakukan pengiriman sesegera mungkin. - Menangani berbagai toko online di marketplace terbesar di Indonesia.
Dengan kapabilitas tersebut, ia mampu meningkatkan penjualan brand dengan menghasilkan hingga 2x lipat jumlah toko online di berbagai marketplace terbesar di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. - Meningkatkan retensi konsumen.
Tak hanya meningkatkan penjualan brand saja, Yoke Setiawan Endarto juga dikenal ahli dalam mempertahankan loyalitas dan retensi konsumen sebanyak 25% dengan jangka waktu eksekusi selama 3 kuartal.
Jangan lupa baca juga artikel kami lainnya tentang bagaimana seorang masternya teknologi dan digital strategi mampu meningkatkan penjualan hingga 140% dalam 1 kuartal
12 Oct 2022