Bagaimana brand seperti Adidas dan LuluLemon berhasil memenangkan hati konsumen dengan #strategi #DigitalCommerce Direct-To-Consumer (#DTC) ?
Semakin banyak #brand yang “menghilangkan perantara”, dan mengandalkan kemampuan Digital Commerce dibanding pada toko offline dan vendor pihak ketiga seperti platform e-commerce.
Terlepas dari memperpendek rantai pasokan, saluran DTC menguntungkan brand-brand ini dengan merangkul inovasi #teknologi untuk secara khusus, akses ke data pengguna baik individu maupun grup demografis. Dengan kata lain, strategi DTC-lah yang membuka pintu ke tingkat personalisasi yang memungkinkan rekomendasi yang lebih cerdas dan beragam produk.
DTC secara harfiah memberi akses langsung untuk berkomunikasi dengan konsumen melalui berbagai channel. Dengan melihat #consumerbehaviour secara digital, Adidas mampu melakukan penawaran produk yang ditargetkan, personalisasi promosi, dan website #loyaltyprograms menggunakan #teknologi ini dengan komitmen melahirkan loyalitas pelanggan. Salah satu dari cara Adidas adalah meng-hosting iklan di Snapchat, sehingga dapat berinteraksi langsung dengan konsumen di level obrolan sehari-hari.
Sementara brand LuluLemon memanfaatkan #mobileapps personal trainer on-demand menambahkan dimensi baru yang melibatkan basis pengguna baru seperti yang dilakukan Nike. Dan seperti Nike, saluran aplikasi baru ini telah melengkapi LuluLemon dengan data pelanggan yang memungkinkan mereka berkomunikasi lebih dalam dengan konsumen hingga untuk mengoptimalkan harga.
Teknik marketing sebenarnya sudah dikenal sejak lama, dengan cara kerja yang berorientasi kepada pelanggan, seperti strategi meningkatkan jumlah konsumen yang tepat, penguasaan terhadap product knowledge, hingga pemahaman terhadap kebutuhan dan perilaku konsumen terhadap kepuasan. Oleh karena itu, secara sederhana teknik marketing dapat disimpulkan bertujuan untuk meningkatkan income active perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa.
Terdapat banyak teknik marketing yang kerap dilakukan, salah satunya dimulai dari merancang target marketing, lokasi yang strategis, fasilitas meliputi jaringan atau inventaris yang mendukung, hingga promosi. Yang mana dari banyaknya teknik marketing tersebut, terdapat satu titik yang menjadi inti dari sebuah pemasaran, yakni kenyamanan pelanggan.
Pemasaran dan pelanggan merupakan satu kesatuan yang kian berdampingan dan berjalan lurus menuju kesuksesan. Seorang ahli marketing dan digital strategi, sebut saja Yoke Setiawan Endarto mampu memberikan kenyamanan dan kepuasan pelanggan dengan pengalaman dan perjalanan karir yang dibuktikan dengan banyaknya platform yang berhasil berkembang di tangannya.
Yoke Setiawan Endarto dikenal panggilan Coach Yoke merupakan pendiri dan CEO dari PT. Yokesen Teknologi Indonesia, yang merupakan seorang tech developer sejak tahun 2002. Tak hanya itu, karena keahliannya tersebut, beliau akhirnya menjadi seseorang yang menguasai digital strategi dan selalu terdepan dalam perkembangan teknologi digital, hingga memiliki toko online sebanyak 69 toko online di berbagai marketplace dengan ciri khas pencapaian sebagai berikut:
- Mencapai kenyamanan pelanggan.
Yoke Setiawan Endarto berprinsip mengutamakan hal yang bertujuan untuk mendapatkan kenyamanan pelanggan. Sehingga ketika konsumen melakukan transaksi dan berbelanja, ia akan bersinergi untuk melakukan pengiriman sesegera mungkin. - Menangani berbagai toko online di marketplace terbesar di Indonesia.
Dengan kapabilitas tersebut, ia mampu meningkatkan penjualan brand dengan menghasilkan hingga 2x lipat jumlah toko online di berbagai marketplace terbesar di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. - Meningkatkan retensi konsumen.
Tak hanya meningkatkan penjualan brand saja, Yoke Setiawan Endarto juga dikenal ahli dalam mempertahankan loyalitas dan retensi konsumen sebanyak 25% dengan jangka waktu eksekusi selama 3 kuartal.
Jangan lupa baca juga artikel kami lainnya tentang bagaimana seorang masternya teknologi dan digital strategi mampu meningkatkan penjualan hingga 140% dalam 1 kuartal
12 Oct 2022